Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan pada
hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma
agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu
baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung
berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga
segi, yaitu :
- Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak mau mendengarkan.
- Manusia sebagai anggota masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
- Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
Jadi, kebajikan itu adalah
perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan Hukum
Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku
baik, ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang
bagi yang melihatnya.
Namun ada pula kebajikan semu,
yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini sangat
berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik yang bermaksud mencari
keuntungan diri sendiri.
2.
Sikap Hidup
Sikap hidup ialah keadaan hati
dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita
mempunyai sikap yang positif atau yang negatif. Apakah kita mempunyai sikap
optimis atau pesimis?
Sikap itu ada didalam hati kita
dan hanya kitalah yang tahu.orang lain hanya baru tahu setelah kita bertindak.
Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap
orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan yang membentuknya.
Sikap dapat juga berubah karena
situasi, kondisi, dan lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu
menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis
dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap
non etis disebut juga sikap negatif.[2]
Ada tujuh contoh sikap etis, yaitu :
- sikap lincah
- sikap rendah hati
- sikap berani
- sikap tenang
- sikap halus
- sikap arif
- dan sikap bangga
Sikap non etis atau sikap negatif, yaitu :
- sikap kaku
- sikap takut
- sikap gugup
- sikap kasar
- sikap angkuh
- sikap dan sikap rendah diri
Sikap-sikap ini harus
dijauhkan dari diri pribadi-pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi
masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar