Kamis, 19 Juni 2014

Nilai Softskill

Dalam mempelajari matematika memang membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang tinggi. Karena matematika adalah  ilmu pasti yang  jika saja dalam perhitungannya terdapat kesalahan  maka dapat mempengaruhi hasilnya.
Semenjak dari kecil saya memang kurang suka dengan pelajaran ini, karena saya kurang mau bersabar dalam mengerjakannya. Saya pikir mengerjakan soal matematika itu seperti menyelesaikan teka-teki, karena membutuhkan metode-metode dan pemikiran yang rumit.
Ketika saya sekolah dasar saya bisa dikatakan  mampu mengerjakan matematika, karena orang tua dan juga guru matematika saya pada saat itu memberikan pelajaran khusus bagi saya agar dapat mengerjakan soal matematika dan tidak tertinggal dengan anak-anak lain. Kemudian  memang saya mendapatkan nilai yang baik dalam pelajaran tersebut.
Beranjak sekolah menengah pertama, saya mulai tidak tertarik kembali karena saya merasa matematika itu sulit dan saya tidak mempelajari nya. Maka nilai matematika saya pun jelek, setelah itu guru matematika saya mencoba membantu dalam pelajaran,dan darisana mulai ada peningkatan.
Lanjut ke sekolah menengah atas saya mau mempelajari matematika, karena guru matematika saya yang juga sebagai wali kelas saya pada saat itu selalu memberikan saya semangat untuk mempelajari matematika. Saya ingat pernah mendapat nilai 90 pada ujian harian matematika, dan saya bangga.
Pada saat kelas 12 atau kelas 3 SMA saya mendapatkan guru matematika yang banyak ditakuti oleh anak murid, sehingga saya pun seperti dipaksa untuk belajar matematika. Dan hasilnya pun lumayan memuaskan.
Dan untuk masa perkuliahan, pada mata pelajaran Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar ini saya jamengaku sangat santai mengikuti pelajarannya dan selalu  mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen saya. Karena tugas-tugasnya pun tidak berat dan mampu saya kerjakan dengan baik.
Maka dari itu pada mata kuliah  softskill atau Matematika dan Alamiah Dasar ini saya mengharapkan nilai A atau B karena biarpun saya tidak menyukai pelajaran ini tetapi saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik.

Selasa, 10 Juni 2014

Graf dan Derajat



Teori Graf adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat graf. Secara informal, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang disebut simpul (vertex atau node) yang terhubung oleh sisi (edge) atau busur (arc). Biasanya graf digambarkan sebagai kumpulan titik-titik (melambangkan simpul) yang dihubungkan oleh garis-garis (melambangkan sisi) atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu sisi dapat menghubungkan suatu simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang demikian dinamakan gelang (loop).
Sebuah struktur graf bisa dikembangkan dengan memberi bobot pada tiap sisi. Graf berbobot dapat digunakan untuk melambangkan banyak konsep berbeda. Sebagai contoh jika suatu graf melambangkan jaringan jalan maka bobotnya bisa berarti panjang jalan maupun batas kecepatan tertinggi pada jalan tertentu. Ekstensi lain pada graf adalah dengan membuat sisinya berarah, yang secara teknis disebut graf berarah atau digraf (directed graph). Digraf dengan sisi berbobot disebut jaringan.
Jaringan banyak digunakan pada cabang praktis teori graf yaitu analisis jaringan. Perlu dicatat bahwa pada analisis jaringan, definisi kata "jaringan" bisa berbeda, dan sering berarti graf sederhana (tanpa bobot dan arah).
Graf memiliki banyak jenis, dalam tulisan ini akan dibahas beberapa jenis graf yang sering digunakan. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf dan berdasarkan sisi pada graf yang mempunyai orientasi arah.
Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf maka graf digolongkan menjadi dua jenis:
  1. Graf sederhana (simple graph)
Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi ganda dinamakan graf sederhana.
  1. Graf tak-sederhana (unsimple graph)
Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf tak sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graf tak sederhana, yaitugraf ganda (multigraph) atau graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda. Graf semu adalah graf yang mengandung gelang (loop).
Jumlah simpul pada graf disebut sebagai kardinalitas graf, dan dinyatakan dengan n = |V|, dan jumlah sisi kita nyatakan dengan m = |E|
Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis :
Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis :
  1. Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut tak-berarah. Pada graf tak-berarah, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Jadi, (u, v) = (v, u) adalah sisi yang sama.
  1. Graf berarah (directed graph atau digraph)
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Pada graf berarah, (u, v) dan (v, u) menyatakan dua buah busur yang berbeda, dengan kata lain (u, v) (v, u). Untuk busur (u, v) simpul u dinamakan simpul asal (initial vertex) dan simpul v dinamakan simpul terminal (terminal vertex).
Definisi graf dapat diperluas sehingga mencakup graf-ganda berarah (directed multigraph). Pada graf-ganda berarah, gelang dan sisi ganda diperbolehkan ada.
Sumber :
Munir, R., 2005, Matematika Diskrit, Informatika, Bandung.
http://aimprof08.wordpress.com/2012/04/26/jenis-jenis-graf/

Contoh Graf dengan derajat 3

Contoh Graf dengan derajat 4

Contoh Graf dengan 5 derajat



Derajat atau derajat busur  adalah pengukuran sudut bidang yang menunjukan 1/360 dari rotasi penuh. Satu derajat sama dengan n/180 radian. Ini bukan satuan dari Sistem Internasional Satuan (SI)

Sumber :

http://danysatriokintoko.blogspot.com/ 



Tutorial cara membuat graf dengan derajat 3

http://youtu.be/YRVcl6NfXh0