H.PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan di
mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan
1.Sebab yang berasal dari masyarakat dan
lingkungannya sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi
2.sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara
lebih cepat.
3.adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru,
khususnya teknologi dan inovasi.
Dalam masyarakat maju, perubahan
kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan
baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan
baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua
gejala atau lebih. Invention adalah suatu penciptaan bentuk baru yang berupa
benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui penciptaan dan didasarkan atas
pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan
gejala yang dimaksud.
Ada empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan.
Pertama, cultural lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian
dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat
diartikan sebagai bentuk ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat
benda itu diperkenalkan pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum
sampai masyarakat menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua, cultural survival, yaitu suatu konsep untuk
meng-gambarkan suatu praktik yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus
persen, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan
adat-istiadat semata-mata. Jadi, cultural survival adalah pengertian adanya
suatu cara tradisional yang tak mengalami perubahan sejak dahulu hingga
sekarang.
Ketiga, pertentangan kebudayaan (cultural conflict),
yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.
Konflik budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan
kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang
lainnya.
Keempat, guncangan kebudayaan (cultural shock),
yaitu proses guncangan kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara
tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang
membentuk siklus cultural shock, yaitu: (1) tahap inkubasi, yaitu tahap
pengenalan terhadap budaya baru, (2) tahap kritis, ditandai dengan suatu
perasaan dendam; pada saat ini terjadi korban cultural shock, (3) tahap
kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap kedua, hidup dengan damai, dan (4)
tahap penyesuaian diri; pada saat ini orang sudah membanggakan sesuatu yang
dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang baru itu; sementara itu rasa cemas
dalam dirinya sudah berlalu.
SUMBER: http://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ibd-perubahan-kebudayaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar