Pengertian Controlling adalah serangkaian proses pengamatan terhadap pengamatan yang dilakukan, serta menilai apakah kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai rencana atau tidak.
Langkah-langkah kontrol
Dalam
proses pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini :
1.
Menentukan standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.
2.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3.
Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan
bila ada.
4.
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan
tujuan sesuai dengan rencana.
Tipe-tipe kontrol dalam manajemen:
Ada
4 tipe kontrol dalam pengendalian manajemen, yaitu :
1.
Pengendalian dari dalam
organisasi (kontrol internal)
Adalah
pengendalian yang dilakukan oleh oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk
dari dalam organisasi itu sendiri (dalam satu atap). Aparat/unit pengendalian
ini bertugas mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan
untuk melihat dan menilai kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu pimpinan dapat mengambil suatu tindakan korektif terhadap hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya (internal control),
misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan di tingkat
departemen.
2.
Pengendalian luar
organisasi (kontrol eksternal)
Adalah
pengendalian yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi
terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain
itu pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu
organisasi untuk minta bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya.
Misalnya Konsultan Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.
3.
Pengendalian preventif
Adalah
pengendalian yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan. Maksud
pengendalian preventif adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan.
4.
Pengendalian represif
Adalah
pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud
dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah
direncanakan (dalam pengendalian anggaran disebut post- audit).Membuat strategi dalam kontroling :
Dalam
proses pengendalian manajemen yang baik sebaiknya formal, akan tetapi sifat
pengendalian informal pun masih banyak digunakan untuk proses manajemen.
Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan
antara satu dengan lain, terdiri dari proses :
1.Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakansumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakansumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
2.Penganggaran (Budgeting)
Pada
tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam
satu moneteruntuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan
pada kumpulan anggarananggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3.Operasi dan Akuntansi (Operating and
Accounting)
Pada
tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan
dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut
digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat
tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk
pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan
pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4.Laporan dan Analisis (Reporting and
Analysis)
Tahap
ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian
manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
B. KEKUASAAN DAN PENGARUH
Pengertian
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang
didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut
sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan
melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau
kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002).
Sumber – sumber
Kekuasaan
1.
Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources
of power).
·
Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang
didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
· Kekuasaan Personal (Personal
Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki
seorang individu.
2. Sumber kekuasaan struktural
(structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah
inter-group atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber kekuasaan
kelompok. Definisi Pengaruh:
WIRYANTO
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun
informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan,
inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
M. SUYANTO (AMIKOM YOGYAKARTA)
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu
UWE BECKER
Pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan
usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
(involed is formatif vermogen dat - in
tegens telling tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de
doorzetting van belangen
NORMAN BARRY
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang
jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat
dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi
yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya
(influence is a type of power in that a
person who is influenced to act in a certain way may be said to be
caused so to act, even though an overt threat of santions will not be
the motivating force)
Pengaruh taktik organisasi
Untuk memahami komponen politik dari organisasi, mengkaji taktik dan
strategi yang digunakan oleh seseorang atau subunit untuk meningkatkan
peluangnya dalam memenangkan permainan politik, individu atau subunit
dapat menggunakan beberapa taktik poltik untuk memperoleh kekuasaan
dalam mencapai tujuan. Taktik memainkan politik dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
Meningkatkan ketidakmampuan mengganti. Jika dalam suatu organisasi hanya ada satu-satunya orang atau subunit yang mampu melakukan tugas yang dibutuhkan oleh subunit atau organisasi, maka ia atau subunit tersebut dikatakan sebagai memiliki ketidakmampuan mengganti.
Dekat dengan manajer yang berkuasa. Cara lain untuk memperoleh kekuasaan adalah dengan mengadakan pendekatan dengan manajer yang sedang berkuasa.
Membangun koalisi. Melakukan koalisi dengan individu atau subunit lain yang memiliki kepentingan yang berbeda merupakan taktik politik yang dipakai oleh manajer untuk memperoleh kekuasaan untuk mengatasi konflik sesuai dengan keinginanya.
Mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Dua taktik untuk mengendalikan proses pengambilan keputusan agar penggunaan kekuasaan nampaknya memiliki legitimasi dan sesuai dengan kepentingan organisasi yaitu mengendalikan agenda dan menghadirkan ahli dari luar.
Menyalahkan atau menyerang pihak lain. Manajer biasanya melakukan ini jika ada sesuatu yang tidak beres atau mereka tidak dapat menerima kegagalannya dengan cara menyalahkan pihak lain yang mereka anggap sebagai pesaingnya.
Memanipulasi informasi. Taktik lain yang sering dilakukan adalah manipulasi informasi. Manajer menahan informasi, menyampaikan informasi kepada pihak lain secara selektif, mengubah informasi untuk melindungi dirinya.
Menciptakan dan menjaga image yang baik. Taktik positif yang sering dilakukan adalah menjaga citra yang baik dalam organisasi tersebut. Hal ini meliputi penampilan yang baik, sopan, berinteraksi dan menjaga hubungan baik dengan semua orang, menciptakan kesan bahwa mereka dekat dengan orang-orang penting dan hal yang sejenisnya.
Selain itu sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
Sumber :
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.
Meningkatkan ketidakmampuan mengganti. Jika dalam suatu organisasi hanya ada satu-satunya orang atau subunit yang mampu melakukan tugas yang dibutuhkan oleh subunit atau organisasi, maka ia atau subunit tersebut dikatakan sebagai memiliki ketidakmampuan mengganti.
Dekat dengan manajer yang berkuasa. Cara lain untuk memperoleh kekuasaan adalah dengan mengadakan pendekatan dengan manajer yang sedang berkuasa.
Membangun koalisi. Melakukan koalisi dengan individu atau subunit lain yang memiliki kepentingan yang berbeda merupakan taktik politik yang dipakai oleh manajer untuk memperoleh kekuasaan untuk mengatasi konflik sesuai dengan keinginanya.
Mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Dua taktik untuk mengendalikan proses pengambilan keputusan agar penggunaan kekuasaan nampaknya memiliki legitimasi dan sesuai dengan kepentingan organisasi yaitu mengendalikan agenda dan menghadirkan ahli dari luar.
Menyalahkan atau menyerang pihak lain. Manajer biasanya melakukan ini jika ada sesuatu yang tidak beres atau mereka tidak dapat menerima kegagalannya dengan cara menyalahkan pihak lain yang mereka anggap sebagai pesaingnya.
Memanipulasi informasi. Taktik lain yang sering dilakukan adalah manipulasi informasi. Manajer menahan informasi, menyampaikan informasi kepada pihak lain secara selektif, mengubah informasi untuk melindungi dirinya.
Menciptakan dan menjaga image yang baik. Taktik positif yang sering dilakukan adalah menjaga citra yang baik dalam organisasi tersebut. Hal ini meliputi penampilan yang baik, sopan, berinteraksi dan menjaga hubungan baik dengan semua orang, menciptakan kesan bahwa mereka dekat dengan orang-orang penting dan hal yang sejenisnya.
Selain itu sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
- Persuasi Rasional:
- Permintaan Inspirasional:
- Konsultasi:
- Menjilat:
- Permintaan Pribadi:
- Pertukaran:
- Taktik Koalisi:
- Taktik Mengesahkan:
- Menekan:
Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
Sumber :
Stoner, J.A.F., Sitrait, A. (1993). Manajemen. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Stoner, J.A.F., Freeman, R.E., Gilbert Jr, D.R., (1995). Manajemen:
jilid I. Jakarta: Prenhallindo.
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika
Offset : Jakarta
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.