Perubahan
Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat
yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Contohnya beras yang ditumbuk menjadi
tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran
yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain :
menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan
perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan
fisika, yaitu:
- tidak terbentuk zat jenis baru,
- zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
- hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang
lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna.
Udara yang kita
hirup setiap hari merupakan hasil perubahan fisika. Udara terdiri dari berbagai
macam gas, misalnya gas oksigen, nitrogen, dan argon. Gas-gas ini bercampur
secara fisika membentuk udara. Udara yang telah terbentuk dapat diuraikan
menjadi zat penyusunnya melalui proses destilasi.
Ketika menjemur
pakaian juga terjadi perubahan fisika. Pakaian yang semula basah lama-kelamaan
kering karena mendapat panas matahari. Panas matahari menguapkan air yang
terdapat pada pakaian. Perubahan dari air menjadi uap air tergolong perubahan
fisika.
Perubahan fisika
juga dapat diamati ketika merebus air, membuat es batu, air mengalami
perubahan wujud dari cairan menjadi padatan. Ketika menggoreng masakan
dengan margarine, terjadi perubahan wujud dari padatan menjadi cairan.
Sebab-sebab
perubahan fisika
Ternyata, perubahan
fisika dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Pertama, perubahan fisika berupa
perubahan wujud. Kedua, perubahan fisika karena pencampuran benda. Ketiga,
perubahan fisika karena benda dipotong atau dibelah.
Semua perubahan
wujud ini terjadi karena benda menerima atau melepaskan panas. Mencair
(misalnya, es menjadi air), menguap (air menjadi uap air), dan menyublim (kapur
barus menjadi gas) terjadi karena benda menerima panas. Sebaliknya, membeku
(air menjadi es batu) dan mengembun (uap air menjadi air) terjadi karena benda
melepaskan panas.
Pencampuran
tergolong perubahan fisika selama benda-benda yang bercampur tidak bereaksi.
Contohnya : mencampur gula dengan air, mencampur pasir dengan gula, dan
mencampur serbuk besi dengan serbuk belerang. Benda-benda yang bercampur ini
masih dapat dipisahkan satu sama lain. Namun, bila pada pencampuran tersebut
timbul suatu reaksi kimia maka tergolong perubahan kimia. Contohnya : magnesium
dicampur dengan asam klorida menghasilkan magnesium klorida dan gas hidrogen,
serta natrium dicampur dengan air menghasilkan natrium hidroksida dan gas
hidrogen.
Memecahkan atau
membelah benda juga tergolong perubahan fisika. Contohnya : membelah kayu dan
memotong kertas. Pada perubahan tersebut tidak terbentuk zat yang baru. Kayu
semula memiliki sifat yang sama dengan kayu yang sudah dibelah. Demikian pula,
kertas semula memiliki sifat yang sama dengan kertas yang sudah dipotong.